(sumber: http://dekranasda.depok.go.id/sejarah-batik-kota-depok.html)
SUMATERA
1. Batik Aceh
Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung
berani, merah, hijau, kuning, merah muda.
Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah
hidup masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang
rendah. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di
setiap rumah adat, motif ini mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung
mudah menerima perbedaan. Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil karena
banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut mewarnai motif-motif
batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar, dan garis.
2. Batik
Bengkulu
Kain Besurek, Batik Kanganga (Batik Rejang
Lebong).
Kain Besurek memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi
Jambi dan Cirebon. Adopsi ini akhirnya membentuk sebuah desain batik khas
Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang.
Motif kain besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat
sakral, terutama pada pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi
mayat. Kain jenis ini biasanya berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang
digunakan untuk upacara ziarah ke makan para leluhur. Kain jenis ini tidak
boleh dipergunakan secara sembarangan.
3.
Batik Jambi
Batik Kerinci (daerah Barat Jambi).
Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman
dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru,
hitam. Motif batik Jambi pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan,
hewan dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motifnya satu-satu atau biasa
disebut ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat terkenal adalah motif kapal
sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok manggis.
4.
Batik Padang.
Warna batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu.
Polanya Banyumasan, Indramayuan, Solo, Yogya.
5.
Batik Riau,
Di Riau ada batik Batik Selerang yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan
Batik Tabir. Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning,
hijau. Corak dan motif batik Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka,
kenduduk
BATIK JAWA
Batik terlahir di tanah Jawa. Perempuan-perempuan Jawa di
masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata
pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan
eksklusif bagi perempuan.
JAWA BARAT
Di Jawa Barat ada batik Pasundan, batik Banyumas, batik
Ciamis, batik Cirebon, batik Garut, batik Indramayu, batik Sumedang, batik
Tasikmalaya.
1.
Batik Banyumas
Batik Banyumas biasa sering disebut dengan batik
Banyumasan. Warna khas batik Banyumasan
yaitu coklat gelap. Batik Banyumasan juga dominan dengan warna hitam dan kuning
keemasan Typical batik Banyumasan terinspirasi dari gaya batik Yogya, Solo dan
Lasem. Kain batik Banyumasan yang asli dicap bolak-balik.
2.
Batik Ciamis
Sedangkan untuk motif Batik Ciamis adalah campuran dari
batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan.
3.
Batik Cirebon
Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan
Batik Trusmi. Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru
langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu
krem, hitam, dan cokelat. Batik
Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan.
Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya
lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya
banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat,
ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan Kedung Wuni
Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak.
Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya
cenderung berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman
arum dan anyam alas. Batik Keratonan : Motif Ganggang .
Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas
dan Mega Mendung. Motif Singa Wadas
adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk
Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat,
hitam dan krem.
Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain,
yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk
bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di
Cirebon. Motif ini kaya akan warna
merah, biru, violet, dan keemasan.
4. Batik Garut atau Garutan
Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri
khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru,
dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak / desain batik garutan.
Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang
menggambarkan sepasang burung merak sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam
yang memperlihatkan ekor ayam yang panjang dan dilengkung setengah lingkaran.
Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun,
cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya. Motif-motif yang
dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk
lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya
mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.
5.
Batik Indramayu
Batik Dermayon , Batik Paoman
Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni
warna kain dan warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua
atau coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam.
Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam
flora dan fauna diungkap secara datar, dengan banyak lengkung dan gari-garis
yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang
dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek
dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak.
Motif-motif batik di Indramayu, banyak mendapat pengaruh
besar dari gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa
Tengah/Jawa Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu
menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut.
Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir
khas Indramayu di antaranya adalah Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll),
Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di
pinggir pantai), dan Loksan. Motif batik
khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif
Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati
Rombeng.
Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain:
banji, kembang kapas, sijuring, pintu raja, obar-abir dan kawung.
6.
Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan
Dengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu
berpola ceplokan motif utama pada latar vertikal, horisontal atau polos, dan
menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif tersebut.
7.
Batik Tasikmalaya
Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug), Batik
Sukaraja/Sukapura (Batik tulis khas tasikmalaya)
Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange
dan soga. Dan warnanya cerah namun tetap
klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam,
coklat.
Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga
anggrek dan burung, selain itu ada juga motif Merak-ngibing, Cala-culu,
Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat.
Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif
alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut hanya
berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.
8.
Batik Banten
Motif khas Banten yaitu motif datulaya, dasar belah
ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun dengan
warna dasar biru, variasi motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu
pada dasar kain warna kuning. Sebenarnya
ada 75 ragam hias batik Banten tang berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun
sekarang hanya 12 motif yang diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen,
pasulaman, kapurban, pancaniti, mandalikan, pasepen, surasowan, kawangsan,
srimanganti, sabakingking, dan pejantren.
Datulaya berasal dari kata Datu dan Laya. Datu berarti pangeran dan Laya
adalah tempat tinggal
JAWA TENGAH
Di Jawa Tengah ada batik Brebes atau dikenal dengan nama
batik salem, batik Karanganyar, batik Klaten, batik Lamongan, batik Lasem,
batik Pekalongan, batik Purworejo, batik Semarang, batik Solo, batik Sragen dan
batik Tegal.
1.
Batik Karanganyar.
Sejarah dan pengembangannya batik di Kabupaten
Karanganyar mengalami perkembangan yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan
tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief
candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak
lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita
kenal sekarang ini.
2.
Batik Lasem
Batik
Tiga Negeri
Warna dasar kain beige, kuning. Dengn kombinasi warna
corak merah, biru, kuning, hijau. Corak atau motifnya flora, fauna, naga
3.
Batik Pekalongan
Warna kain beragam dan cerah, merah, kuning, hijau, biru,
merah muda, dll. Warna Batik Pekalongan
yg pertama kali muncul adalah warna merah bata dan coklat. Motif batik
Pekalongan kuno adalah motif yang dipakai saat pertama kali batik Pekalongan
muncul. Motif ini biasanya berbentuk tentara Belanda atau orang Belanda dengan
segala atributnya, atau bahkan berbentuk motif tank tentara. Motif Pekalongan
sekarang lebih cenderung ke motif bunga atau biasa masayarakat menyebutkan
motif buketan.
4.
Batik Semarangan
Didominasi warna coklat dan hitam, kuning dan hijau
dengan motif sarung kepala pasung
5.
Batik Solo
Batik
Saudagaran
Didominasi warna soga (coklat) dan biru tua.
Motif batik Solo
adalah sidomukti, sidoluruh, lereng. Motif
batik Kebumen adalah pohon-pohon, burung-burungan. Motif-motif yang
dilarang dibuat atau motif larangan adalah : motif Parang Barong, Parang Rusak
dan Udan Liris.
Desain batik saudagaran terkesan berani dalam pemilihan
bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi
warnanya. Batik saudagaran muncul di
daerah Surakarta dan Yogyakarta.
6.
Batik Tegal : Batik Tegalan
Warna dasar kain hitam dan putih. Batik tegalan
didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah
berwarna-warni.
Corak gambar atau rengrengan besar dan melebar. Motifnya
banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat
di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan
bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman
bambu dalam warna agak gelap. Motif lainnya seperti kuku macan, tapak kebo,
beras mawur, ukel, batu pecah, kotakan, cecek awe, tambangan, grandilan, sawo
rembet, buntoro, karung jenggot, kopi pecah, corak daun teh, poci, cempaka
putih, benang pedhot, mayang jambe.
7.
Batik Yogyakarta
Batik
Tha Thit (Gunung Kidul), Batik Geringsing (Dusun Pijenan), Batik Bantulan
(Bantul)
Warna dasar kain putih, motif kain didominasi warna
coklat tua,dan hitam. Sedangkan Batik Tulis Giriloyo kainnya berwarna dasar
hitam.
Ada 400 motif batik khas Yogyakarta.
Motif batik klasik Yogya yaitu motif parang, motif
geometri, motif banji, motif tumbuhan menjalar, motif tumbuhan air, motif
bunga, motif satwa dalam alam kehidupan, babon angrem, mendut, wahyu tumurun,
pisang bali, dll.
Motif yang biasa dipergunakan :seperti sido asih,
keongan, ciptoning, keleng alus, sidomulyo, mukti, sidomukti. Motif yang dilarang dibuat atau batik
larangannya adalah : motif semen seperti semen ageng dan ragam hias peksi huk
JAWA TIMUR
1.
Batik Banyuwangi
Batik
Gajah Uling
Dasar kain berwarna putih dengan motif gajah uling. Gajah
uling dari kata gajah dan uling yaitu sejenis ular yang hidup di air, semacam
belut. Ciri itu berbentuk seperti tanda tanya yang secara filosofis merupakan
bentuk belalai gajah dan sekaligus bentuk uling. Motif lain yang terdapat pada
kain batik Banyuwangi yaitu kupu - kupu, suluran (sejenis tumbuhan laut),
manggar (buah pinang/bunga kelapa)
2.
Batik Madura
Batik
Tanjungbumi, Batik Genthong, Batik Tulis Kristal
Warna yang digunakan kebanyakan diambil dari alam. Untuk
warna merah hati diambil dari tanaman kaktus, hijau tua dari pohon mondo, serta
warna hitam yang merupakan campuran dari warna merah, hijau dan merah.
Batik Madura mengandalkan corak bunga yang unik dengan
daun-daunan. Di daerah ini terdapat
beberapa motif batik tertua yakni ramok, tasikmalaya, sebar jagab, rumput laut,
okel dan panji lintrik.
3.
Batik Mojokerto
Batik
Kalangbret
Dasarnya berwarna putih dan warna coraknya coklat muda
dan biru tua. Batik Majan dan Simo, warna babarannya merah menyala.
4. Batik Pacitan
Batik
Parikesit
Batik tulis khas Pacitan tergolong jenis klasik seperti
motif sidomulyo, sekar jagat, semen romodan kembang-kembang.
5.
Batik Ponorogo
Batik
Cap Mori Biru (Batik Kasar)
Yang membuat batik ponorogo terkenal adalah karena
pewarnaan nilanya yang tidak luntur. Motif batik Ponorogo adalah ragam hias
burung dan bunga.
6.
Batik Sidorajo
Corak batik Sidoarjo mengandalkan warna kuning dan merah bata.
7.
Batik Tuban
Batik
Gedog
Warna batik Gedog agak kegelap gelapan. Motif batik
didominasi motif burung dan bunga. Motif batik Gedog yaitu panjiori, kenongo
uleran, ganggeng, panji krentil, panji serong, dan panji komang. Tiga motif
terakhir dahulu hanya dipakai oleh pangeran dan batik motif panji krentil
berwarna nila diyakini dapat menyembuhkan penyakit.
8.
Batik Tulungagung
Berwarna sogan (coklat) dan biru tua (wedelan).
Dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga dengan latar atau
dasa cecek yang merupakan ciri khas Batik Tulungagung. Ragam hias batik khas
daerah Tulungagung adalah motif perpaduan dari motif truntum dengan motif
ceplok atau kotang. Sehingga merupakan motif baru.
batik adalah peninggalan nenek moyang kita yang juga bisa
dikatakan unik, antik dan juga apik. Dan tak salah kan bila saya menyebutnya Si
Jarik Cantik!
Sumber data dan foto : UKM Indonesia,
Wikipedia, Google
Diposkan oleh Choi Hyuk Ra di 23.41
Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Kesenian tradisional, RAGAM
HIAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar